I Komang, mahasiswa Mikrobiologi dari angkatan 2015 menerima hibah dalam Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari Kemenristekdikti. Bersama 11 anggota timnya yang merupakan gabungan dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik yaitu Yofrizal Alfi, Fikri Muhammad, Yulisyah Putri Daulay, Verna Ardhi Hapsari, Putu Sri Ronita Dewi, Icha Ludyawati, Rischa Agustina, Fathurrahman Setiawan, Fajar Sina M, Karina Dita, I Komang Adi W, dan M. Pradipta Natriasukma. Judul kegiatan yang mereka ajukan yaitu “Co-Craft” Program Pemberdayaan Warga Dusun Plampang 1 Sebagai Sarana Peningkatan Perekonomian Melalui Kreasi Pengolahan Limbah Coconut Coir Menjadi Coconut Craft Khas Kulon Progo”. Ide pengolahan limbah sabut kelapa bermula dari keprihatinan mereka akan permasalahan yang terjadi di di Dusun Plampang 1 Desa Kalirejo, kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Daerah ini memiliki potensi kelapa yang melimpah, termasuk sabut kelapa, tetapi limbah kelapa ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat.
UGM mengirimkan 22 proposal dalam seleksi yang memperebutkan dana hibah bina desa Kemenristekdikti. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya berhasil memperoleh dana Kemenristekdikti. Tim BEM Fakultas Teknik UGM mendapatkan dana hibah sebesar 45 juta rupiah dari menristekdikti untuk membantu menjalanakan program dalam pemberdayaan masyarakat di Dusun Plampang 1.
Berawal dari kenyataan itu, mereka bergerak memberikan pendampingan kepada warga dalam mengolah limbah sabut kelapa. Mereka memberikan bimbingan dan pelatihan pengolahan sabut kelapa menjadi aneka kerajinan dalam program “Co Craft”.
Program ini memiliki tiga kegiatan utama yaitu pelatihan proses pengolahan sabut kelapa menjadi serabut kelapa kasar, halus dan serbuk kelapa. Kedua, pelatihan produk kerajinan dari serabut kelapa dan serbuk kelapa. Ketiga, pelatihan pemasaran secara offline dan online serat pembentukan Usaha Kecil Menengah yang dikelola oleh masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Plampang 1. Selanjutnya, ibu-ibu PKK juga dilatih cara pembukuan yang tepat dan efisien dalam pengelolaan usaha produk kerajinan ini.
Good luck I Komang dan tim 🙂