Salah satu mahasiswa mikrobiologi dari angakatan 2015 yang bernama Felix saat ini sedang mengikuti program AIMS (ASEAN International Mobility Students) di Ibaraki University, Jepang dengan beasiswa dari DIKTI. Dalam program yang dilaksanakan selama 5 bulan tersebut dimulai dari Bulan September 2018 hingga Februari 2019, Felix belajar mengenai “Sustainable Science” seperti Climate Change, Mitigation, Risk Management, Symbiotic Agriculture Science, dan masih banyak lagi. Selain belajar di kelas, peserta juga diberi kesempatan untuk mengerjakan dua mini riset sesuai dengan bidangnya yang dibimbing oleh 1 orang professor dan 1 tutor. Felix sedang mengerjakan penelitian yang berjudul “Application of Dark Septate Endophyte (DSE) fungi to increase spinach (Amaranthus tricolor) resistancy towards saline stress” dan “Foodborne Pathogen Evaluation from Dairy Products”
Bersama 18 orang mahasiswa dari Brunei,Thailand dan Indonesia dalam program AIMS ini, mereka tidak hanya belajar di kampus, namun juga mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan non akademis seperti olahraga, kelas bahasa dan budaya jepang, serta program home stay di rumah penduduk jepang. Dengan program home stay tersebut, peserta pertukaran mahasiswa dapat merasakan dan melihat langsung bagaimana kehidupan sehari-hari orang jepang. Sehingga diharapkan dapat meniru etos kerja serta kebiasaan mereka yang dikenal sangat disiplin dan kerja keras. Taklupa dalam kesempatan ini, Felix juga mengenalkan Indonesia melalui presentasi di sekolah-sekolah di Jepang seperti SD, SMP hingga SMA.
Ketertarikan terhadap jepang terutama di bidang teknologi pertanian dan budaya, menjadi alasan kuat mengapa Felix mengikuti program ini. Seperti yang kita ketahui, Jepang merupakan salah satu negara maju namun tetap mempertahankan budayanya. Selain itu, ia juga membangun relasi dengan mahasiswa dari bermacam negara. Dengan adanya program AIMS, Felix sudah mengenal teman dari negara lain seperti Brunei, China, Thailand, dan lainnya. Keuntungan lain mengikuti program ini karena mata kuliah yang diambil di Jepang dapat ditransfer ke Sistem Informasi Akademik Fakultas Pertanian UGM, sehingga sekembalinya dari Jepang nanti, Felix bisa lebih fokus kepada penelitian. Good Luck Mas Felix, Ganbatte Kudasai ne.