Salah satu mahasiswi Departemen Mikrobiologi Pertanian angkatan 2015 (Semester 7) berhasil menjadi delegasi Indonesia untuk event International Young Innovators Summit yang dilaksanakan di Tokyo International Exchange Center, Tokyo, Jepang pada 8-11 Oktober 2018. Mahasiswi yang dimaksud bernama Putri Sulhana El-Fiesha Balqis (akrab disapa Fiesha) memang sudah sejak usia remaja bercita-cita ingin pergi ke Jepang.
Fiesha menjadi delegasi dalam International Young Innovators Summit yang merupakan suatu forum konferensi ilmiah bagi para pemuda dari seluruh penjuru dunia. Kegiatan utama dalam event ini adalah presentasi essay sesuai tema yang dikuasai para peserta dan tentu konferensi yang diisi oleh pembicara yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Presentasi essay dilakukan di depan para peserta dari berbagai negara, hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para peserta melaui inovasi yang sudah dilakukan oleh peserta lain.
Fiesha mempresentasikan essay-nya yang digarap berdua bersama rekannya sesama mahasiswi Mikrobiologi Pertanian, Arditya Galih. Adapun judul eesay nya yaitu “Literaction: Literacy in Action” adalah suatu platform sosial media yang bertujuan untuk mempertemukan antara komunitas penggiat literasi yang membutuhkan donasi buku dengan calon donatur yang memiliki buku untuk didonasikan. Presentasi yang dilakukan Fiesha di Tokyo berhasil dilakukan dengan sangat baik dan dewan juri merespon positif ide ini. Fiesha dan Arditya Galih mengaku mendapatkan ide ini setelah mengikuti KKN-PPM UGM pertengahan 2018 lalu,
Kegiatan konferensi ini bertujuan untuk memberikan inspirasi pada anak mudah dunia untuk berkarya dan berinovasi. Pembicara konferensi berasal dari berbagi stakeholder, mulai dari professor, para pakar ilmiah, dan influencer dari berbagai latar belakang. Pembicara pertama dalam konferensi ini adalah Yosuke Maeda, Associate Professor Institute of Humanities and Social Sciences dari Niigata University. Pembicara kedua adalah Riela Provi Driandra, Associate Professor Sustainable Cities and Communities dari Waseda University dan pembicara ketiga adalah Juri Minami, Education Planner dari ISI Japanese Language.
Fiesha tentu merasa haru dapat mengikuti kegiatan ini, materi konferensinya menarik untuk didiskusikan dengan teman-teman dan semoga bisa turut membangun di Indonesia. Selain itu, Fiesha merasa bersyukur karena Fiesha akhirnya bisa membeli tiket pesawat untuk PP Yogyakarta ke Tokyo berkat bantuan Pak Fahmi Rosyid, salah satu alumni Departemen Mikrobiologi Pertanian angkatan 2005 yang menjabat sebagai CEO PT Natural Nusantara.
Tanpa dukungan orang-orang terdekat, seperti kedua orang tua, teman-teman, dosen, alumni, dan semua pihak. Atas kebaikan orang-orang terdekatlah akhirnya Fiesha dapat merasakan dinginnya Tokyo saat peralihan musim autumn ke winter, dapat pergi ke Tokyo Institute of Technology, dapat melihat Tokyo Tower dan robot Gundam raksasa, dan dapat memaknai kehidupan dengan kacamata orang Jepang; rapi dalam aspek apapun, penuh inovasi teknologi, dan kebiasaan hidup yang baik. Mimpi ke Negara Jepang kini bukan sekedar bunga tidur dan cita-cita untuk bepergian 30.000 km sebelum usia 25 tahun sudah mulai dicicil. Fiesha berpesan untuk teman-teman di luar sana, “Jangan pernah berhenti yakin sama mimpi-mimpimu! Teruslah berusaha mewujudkannya dan teruslah berdoa. Berusaha adalah wujud dari komitmen atas mimpimu, dan berdoa adalah sebuah cara melobby pintu-pintu langit untuk dibukakan. Semoga Tokyo 2018 adalah pembuka jalan untuk prestasi-prestasi yang berikutnya.