
Robertus Hudy Utomo atau yang sering kali disapa Hudy merupakan mahasiswa Mikrobiologi Pertanian Angkatan 2019, Hudy seringkali mengikuti berbagai kompetisi dalam berbagai bidang terlebih dalam bidang ilmu murni Biologi. Hingga per tahun 2023 sejak awal duduk di Angkatan 2019 Hudy seringkali mengikuti berbagai kompetisi salah satunya adalah berkontribusi dalam kompetisi Universitas Indonesia Biology Festival. Pada tahun 2019-2020 Hudy mengikuti komopetisi Universitas Indonesia Biology Festival 8th untuk pertama kalinya. Hudy mengangkat tema “Retrogresi Eksistensi Pongo tapanuliensis Saat Ini” ingin menunjukan kaidah dasar penyorotan topik utama akan keberadaan satwa endemik Pongo tapanuliensis yang semakin lama semakin mengalami penurunan yang signifikan. Di dalam karya ini saya menekankan pada enam topik utama sebagai wahana pengetahuan dasar dalam karya, yakni, pertama mengenal lebih dekat Pongo tapanuliensis yang dikaji secara ilmiah, yang kedua Fakta Pongo tapanuliensis yang didasarkan pada sumber yang kompeten untuk memberikan pengetahuan baru kepada khayalak yang belum mengenal Pongo tapanuliensis sebelumnya, yang ketiga mengenai persebaran orang utan, bertujuan meberikan pemahaman secara biologis alur persebaran orang utan yang merupakan satwa endemik asli Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain khusunya Pongo tapanuliensis, yang keempat memaparkan mengenai Fakta masalah utama perbanyakan Pongo tapanuliensis yang saat ini penanggulangannya belum dikaji secara tepat guna dan efisien, yang kelima persensi retrogresi penurunan Pongo tapanuliensis yang dikaji berdasarkan data penurunan yang terjadi pada satwa endemik ini, dan yang keenam ialah solusi yang ditawarkan untuk meredam penurunan dan perlindungan konservasi yang tepat guna untuk berkonstribusi secara optimal dalam menanggulangi retrogensi Pongo tapanuliensis.
Di tahun 2020-2021 Hudy bekontribusi dalam kompetisi Universitas Biology Festival 9th, Hudy mengagkat topik terkait “Eksistensi Panthera Tigris Sumatrae Saat ini “, ingin menunjukan kaidah dasar penyorotan topik utama akan keberadaan satwa endemik Panthera Tigris Sumatrae yang semakin lama semakin mengalami penurunan yang signifikan. Di dalam karya ini saya menekankan pada enam topik utama sebagai wahana pengetahuan dasar dalam karya yakni, pertama mengenal lebih dekat Panthera Tigris Sumatrae yang dikaji secara ilmiah, yang kedua Fakta Panthera Tigris Sumatrae yang didasarkan pada sumber yang kompeten untuk memberikan pengetahuan baru kepada khayalak yang belum mengenal Panthera Tigris Sumatrae sebelumnya, yang ketiga mengenai persebaran Panthera Tigris Sumatrae, bertujuan meberikan pemahaman secara biologis alur persebaran harimau sumatera yang merupakan satwa endemik asli Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain khusunya Panthera Tigris Sumatrae, dan yang keempat ialah solusi yang ditawarkan untuk meredam penurunan dan perlindungan konservasi yang tepat guna untuk berkonstribusi secara optimal dalam menanggulangi retrogensi Panthera Tigris Sumatrae.
Tahun 2021-2022 Hudy berkontribusi dalam kompetisi Universitas Biology Fesitival 10th, dengan topik “Eksistensi Gajah Sumatra dan Gajah Kalimantan Kebanggan Indonesia” ingin menunjukan keberadaan satwa endemik Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis yang semakin lama semakin mengalami penurunan yang signifikan. Di dalam karya ini ditekankan pada lima topik utama sebagai wahana pengetahuan dasar dalam karya yakni, pertama mengenal lebih jauh Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis saat ini yang dikaji secara ilmiah, yang kedua Fakta unik Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis yang didasarkan pada sumber kompeten untuk memberikan pengetahuan baru kepada khalayak yang belum mengenal Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis, yang ketiga mengenai persebaran Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis saat ini bertujuan memberikan pemahaman secara biologis alur persebaran gajah Sumatra dan gajah Kalimantan yang merupakan satwa endemik asli Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keempat ialah fakta yang menunjukkan retrogresi kelestarian gajah Sumatra dan Kalimantan yang didasarkan atas faktor internal dan eksternal gajah. Selain itu, kelima adalah mengenai solusi yang ditawarkan untuk meredam penurunan dan perlindungan konservasi yang tepat guna untuk berkonstribusi secara optimal dalam menanggulangi retrogresi Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis saat ini. Melalui pengembangan karya ini diharapkan banyak orang-orang terlebih generasi muda yang semakin memahami dan mencintai keanekaragaman satwa langka Indonesia terlebih Elephas maximus sumatranus dan Elephas maximus borneensis dan bersama-sama menjaga kekayaan satwa secara bersama.
Pada tahun 2022-2023 Hudy berpartisipasi kembali dalam kompetisi Universitas Biology Fesitival 11th, Hudy mengangkat topik “Keberadaan Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) Saat Ini ” ingin menunjukan keberadaan satwa endemik Orcaella brevirostris yang semakin lama semakin mengalami penurunan yang signifikan. Di dalam karya ini ditekankan pada lima topik utama sebagai wahana pengetahuan dasar dalam karya yakni, pertama mengenal lebih jauh Orcaella brevirostris saat ini yang dikaji secara ilmiah, yang kedua Fakta unik Orcaella brevirostris yang didasarkan pada sumber kompeten untuk memberikan pengetahuan baru kepada khalayak yang belum mengenal Orcaella brevirostris, yang ketiga mengenai persebaran Orcaella brevirostris saat ini bertujuan memberikan pemahaman secara biologis alur persebaran pesut Mahakam yang merupakan satwa endemik asli Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keempat ialah fakta yang menunjukkan retrogresi kelestarian Orcaella brevirostris yang didasarkan atas faktor internal dan eksternal pesut Mahakam. Selain itu, kelima adalah mengenai solusi yang ditawarkan untuk meredam penurunan dan perlindungan konservasi yang tepat guna untuk berkonstribusi secara optimal dalam menanggulangi retrogresi Orcaella brevirostris saat ini. Melalui pengembangan karya ini diharapkan banyak orang-orang terlebih generasi muda yang semakin memahami dan mencintai keanekaragaman satwa langka Indonesia terlebih Orcaella brevirostris dan bersama-sama menjaga kekayaan satwa secara bersama.
Hudy menginterpretasikan bahwa rumpun ilmu interdisipliner merupakan hal yang sangat baik untuk selalu dipelajari karena setiap ruang kehidupan membutuhkan sokongan berbagai ilmu pengetahuan dari berbagai sudut pandang interdisipliner. “Saya pribadi sangat senang berkontribusi dalam kajian interdisipliner ilmu, karena setiap ilmu pengetahuan mempunyai koneksi yang saling berkaitan yang dapat selalu dikembangkan” ujar Hudy. Berdasarkan alasan tersebut membawa motivasi terbesar bagi Hudy untuk selalu mengembangkan berbagai kajian ilmu.