Mahasiswa Departemen Mikrobiologi Pertanian Fika Tri Andaini (2020) (Fika) dan Nur Afni Febriyani (2020) (Afni) mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Bentuk Kegiatan Pembelajaran Magang (MBKM-BKP Magang) di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (PUSLITKOKA) pada 6 Februari 2023 hingga 16 Juni 2023, tepatnya di semester 5. Selama menjalani MBKM di PUSLITKOKA, Fika ditempatkan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, sedangkan Afni di Laboratorium Perlindungan Tanaman. Program MBKM BKP Magang yang dilakukan oleh Fika dan Afni tersebut menyetarakan lebih dari 20 SKS pada satu semester. Mata kuliah yang disetarakan untuk Fika dan Afni terdapat beberapa perbedaan, sebab bergantung terhadap laboratorium di mana mereka ditempatkan. Untuk Fika, terdapat 11 mata kuliah yang disetarakan, di antaranya: Pengembangan, Produksi, dan Pemanfaatan Mikroba; Mikroba Tanah; Pengendalian OPT; Pengembangan Agen Hayati; Identifikasi OPT; Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan; Quality Control dan Quality Assurance Produk Pertanian/Perkebunan; Perilaku Manajerial; Kerja Lapangan (KL); Seminar; dan Kepemimpinan, sedangkan untuk Afni juga terdapat 11 mata kuliah yang disetarakan, namun terdapat 5 mata kuliah yang berbeda dari yang diambil oleh Fika, di antaranya Kemampuan Berkomunikasi; Pengolahan Kesuburan Lahan Pertanian/Perkebunan; Pengembangan, Produksi, dan Pemanfaatan Mikroba Bermanfaat; Dasar-Dasar Bioteknologi Kopi; dan Dasar-Dasar Kultur Jaringan Kakao.
Fika dan Afni memilih untuk mengikuti program MBKM-BKP Magang dikarenakan mereka bisa mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus di bidang riset seuai dengan suasana kerja yang sebenarnya sekaligus dapat mengonversi mata kuliah KL dan Seminar. Menurut Fika dan Afni, proses pendaftaran MBKM seperti pengurusan berkas-berkas dapat diikuti dengan mudah dikarenakan pihak akademik fakultas sangat menuntun untuk tiap prosesnya, namun terdapat juga kendala selama proses pendaftaran MBKM, yaitu penetapan daftar mata kuliah-mata kuliah yang akan dikonversi. Kendala tersebut dapat diatasi melalui rajin melakukan konsultasi dengan Ketua Program Studi. Selama proses MBKM di PUSLITKOKA, Fika dan Afni merasa lebih fleksibel dalam menyelesaikan mata kuliah-mata kuliah dibanding dengan mata kuliah regular (Non MBKM) karena MBKM yang berkonsep bekerja sambil belajar sehingga mereka langsung dapat mempraktikkan teori-teori yang diajarkan di kampus, mereka juga sering melakukan diskusi untuk bahas suatu teori dengan para pekerja. Di luar pelakasanaan kegiatan MBKM, terdapat pula banyak softskill yang mereka dapatkan, seperti beradaptasi untuk bertahan hidup di daerah yang tidak semoderen di kota, kemampuan berkomunikasi secara sopan dan asertif dengan para pekerja, dan kemampuan menyelesaikan masalah yang diberikan dalam bentuk tugas oleh supervisi maupun masalah-masalah kecil selama beradaptasi di luar MBKM.
Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 4: Quality Education dan SDG 17: Partnerships for the Goals.