Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021 dari Universitas Gadjah Mada, yaitu Abdi Cahyo Negoro, Nobela Dhoiriyah Putri Dinar, Salma Nuha Zahirah, dan Zulva Nur Aini Hafizhah, telah mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti program magang MBKM semester 6 pada tahun ajaran 2023/2024 di PT Eka Timur Raya (Etira), yang beralamat di Pasuruan. Waktu pelaksanaan Magang MBKM ini dimulai pada bulan Februari dan berakhir pada bulan Juni 2024. PT Eka Timur Raya adalah perusahaan yang berfokus pada produksi dan distribusi jamur kancing (champignon), sebuah komoditas bernilai tinggi yang diekspor ke berbagai negara. Selama menjalani program magang ini, para mahasiswa diajak untuk memahami dan terlibat langsung dalam berbagai proses produksi jamur kancing, memberikan mereka wawasan mendalam tentang bagaimana produk ini diproduksi dengan standar internasional yang ketat.
Proses produksi jamur kancing di PT Eka Timur Raya dimulai dari tahap yang sangat mendasar, yakni produksi kultur murni dan bibit jamur. Para mahasiswa dilibatkan dalam seluruh rangkaian proses ini, di mana mereka mempelajari teknik-teknik laboratorium yang digunakan untuk menghasilkan kultur murni yang berkualitas. Selain itu, mereka juga mempelajari teknik produksi substrat jamur, yang menjadi media tumbuh bagi jamur. Substrat yang digunakan harus memenuhi kriteria tertentu untuk memastikan jamur dapat tumbuh dengan optimal. Melalui praktik langsung, mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya kontrol kualitas pada tahap-tahap awal produksi ini.
Setelah memahami dasar-dasar produksi, mahasiswa juga terjun ke tahap budi daya jamur di mana mereka mempraktikkan teknik budi daya yang efektif dan efisien. Dalam proses ini, pengendalian kualitas menjadi fokus utama karena jamur yang dihasilkan harus memenuhi standar yang tinggi sebelum dapat diekspor. Mahasiswa dilibatkan dalam pemantauan dan pengujian kualitas produk untuk memastikan bahwa setiap batch jamur memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Mereka juga diberi kesempatan untuk mempelajari proses pengalengan jamur, sebuah tahapan penting dalam memastikan produk jamur dapat disimpan dan didistribusikan dengan baik ke pasar internasional. Selain itu, mahasiswa belajar tentang strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Eka Timur Raya untuk menempatkan produk mereka di pasar global, memberikan wawasan tentang bagaimana pasar internasional bekerja dan bagaimana produk dapat berhasil dipasarkan di luar negeri.
Di luar aspek produksi jamur, PT Eka Timur Raya juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari budi daya tanaman wasabi yang merupakan salah satu komoditas bernilai tinggi lainnya yang diusahakan oleh perusahaan. Mereka diajari bagaimana merawat dan mengelola tanaman wasabi yang memerlukan kondisi lingkungan yang sangat spesifik. Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan pada teknik pengolahan limbah dan produksi pupuk organik. Dalam hal ini, mahasiswa belajar bagaimana limbah produksi dapat dimanfaatkan kembali dalam bentuk pupuk organik, sebuah pendekatan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis. Melalui program magang ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga memahami pentingnya keberlanjutan dan efisiensi dalam industri pertanian. Pengalaman langsung ini menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi dunia kerja yang kompetitif sekaligus memperkuat pengetahuan yang telah mereka peroleh di bangku kuliah. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 4: Quality Education dan SDG 17: Partnerships for the Goals.
Penulis: Abdi Cahyo Negoro