Kegiatan KKN-PPM yang dilaksanakan oleh UGM menjadi ajang bagi mahasiswi mikrobiologi pertanian, Zikra Fathin Nabila, untuk memperluas pengetahuan kenegaraan dan kebhinekaannya. Kegiatan KKN ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus. Selama 50 hari tepat, Zikra melaksanaan program KKN di Desa Pelaga. Desa yang sangat asri, sejuk, dan penuh dengan potensi khas Indonesia yang perlu dibanggakan. Zikra banyak belajar dari Masyarakat disana terkait nilai-nilai sosial, kenegaraan, dan keberagaman. Turut andil langsung di kegiatan kemasyarakatan di Desa membuat Zikra bangga menjadi warga negara Indonesia. Kegiatan KKN ini juga menjadi tempat Zikra banyak belajar mengenai pengetahuan tentang praktik langsung di lingkungan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diikuti seluruh mahasiswa UGM. Melalui mata kuliah tersebut, mahasiswa didorong untuk meningkatkan empati, kerja sama multidisipliner, serta kontribusi langsung dalam masyarakat. Pelaksanaan KKN-PPM UGM tersebar di 35 provinsi Indonesia dalam empat periode waktu. Salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, Hafsah Dwi Nur Haliza atau akrab disapa Lisa bergabung dalam unit AC-002 KKN Periode II Tahun 2024 di Pulau Tuangku. Pulau tersebut terletak di Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Atas rekomendasi Bappeda Provinsi Aceh, mahasiswa UGM unit AC-002 diarahkan untuk melaksanakan KKN di Pulau Tuangku—berada dalam gugusan pulau yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Pada bulan Agustus 2024 lalu, salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian Angkatan 2021, Muhammad Misbahul Anam, baru saja menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode II tahun 2023/2024 di Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. KKN tersebut ia berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus. Kegiatan KKN ini merupakan salah satu kegiatan perkuliahan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. KKN ini menjadi wadah untuk menerapkan apa yang dipelajari di perkuliahan ke masyarakat secara langsung. Bagi mahasiswa mikrobiologi yang biasa disapa Misbah ini, KKN mendorong mahasiswa untuk berhubungan langsung dengan masyarakat, mendorong mereka yang mungkin awalnya hanya berkutat dengan laptop, buku, kegiatan perkuliahan untuk langsung terjun ke masyarakat, berinteraksi langsung dengan warga, menyelesaikan masalah yang ada, dan terlibat langsung dengan kehidupan sosial sekitar. Bahkan dalam beberapa skenario, mahasiswa mungkin akan terlibat dalam masalah tersebut, mengharuskan mereka untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan memperhatikan budaya sekitar sehingga solusi yang diambil mahasiswa dapat diterima di masyarakat. KKN dilakukan selama 50 hari, walaupun terdengar singkat, namun Misbah merasa waktu tersebut cukup untuk memberi pengalaman bagaimana rasanya bermasyarakat dan bekerja di masyarakat secara langsung.
Aloisius Andhika Mahesa Kanigara, seorang mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, baru saja menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Kegiatan KKN ini berlangsung dari 1 Juli hingga 19 Agustus 2024. Andhika dan timnya menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus dalam bentuk program kerja yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu program yang dijalankan adalah pembuatan pupuk organik menggunakan EM4, yang diharapkan dapat membantu masyarakat Linau, yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, dalam meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian mereka.
Salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, Erina Tika Febiyanti yang biasa disapa Erina baru saja menjalankan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode 2 tahun 2024 di Dusun Badat Lama, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan KKN ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan disiplin ilmunya secara langsung dalam membantu persoalan yang timbul di masyarakat. Menurut Erina, program KKN ini mendorong mahasiswa untuk memperluas sudut pandang, berdinamika bersama masyarakat untuk mengobservasi kendala yang ada dan menyelesaikan kendala tersebut dengan memberdayakan masyarakat setempat. Erina merasa waktu 50 hari untuk melaksanakan pengabdian tidaklah cukup untuk benar-benar menyelesaikan semua persoalan yang ada, namun hal tersebut cukup untuk memulai perubahan yang positif, baik bagi dirinya sebagai mahasiswa dan juga bagi masyarakat untuk dapat lebih berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Pada tanggal 28 Agustus 2024, sebanyak 9 mahasiswa Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menyelesaikan pendidikan sarjana mereka. Kesembilan wisudawan tersebut adalah Dewi Aryanti Anggraini (2019), Fatih Pangesti (2017), Agnes Dewantari (2017), Dhia Fildzah Farhana (2017), Putri Purwandari Caecilia (2017), Badran Sa’adi (2020), Jihan Mustika (2019), I Nyoman Aris Suardana (2020), Airin Dinanti Firdaus (2019). Acara ini dihadiri oleh para wisudawan, dosen, keluarga, serta tamu undangan. Beberapa mahasiswa berprestasi mendapatkan penghargaan khusus. Salah satunya adalah mahasiswa terbaik Departemen Mikrobiologi, Badran Sa’adi, yang mampu menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 10 bulan 8 hari, dengan perolehan IPK tertinggi yaitu 3,73. Badran juga melakukan kegiatan penelitian mengenai penyisipan gen kedalam plasmid agar menjadi plasmid rekombinan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan di bidang Mikrobiologi.
Perhimpunan Mahasiswa Mikrobiologi (PERMAHAMI) mengadakan acara Bincang Bareng Keilmuan (BBK). Bincang Bareng Keilmuan (BBK) merupakan program kerja yang diperuntukkan untuk mewadahi rasa ingin tahu mahasiswa tentang program atau kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan selama menjadi mahasiswa Mikrobiologi Pertanian. Kegiatan ini memiliki tema “Study Abroad: Expanding Horizons through Education”. Tema ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan rencana program mahasiswa Mikrobiologi Pertanian yang lebih baik selama berkuliah maupun nantinya setelah lulus dari S1 Mikrobiologi Pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Agustus 2024 yang menghadirkan dua narasumber awardee AIMS 2023, yaitu Zikra Fathin Nabila dan Sausan Syadzafie Shafar. Mereka membagikan pengalaman selama melakukan exchange di Jepang dan Korea Selatan.
Minggu, 25 Agustus 2024, Tim Dosen dan Mahasiswa Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ke Kelompok Tani Kecamatan Kalibawang, Kabupatan Kulonprogo, DIY. Sosialisasi dan Pelatihan fermentasi biji kakao dalam skala kecil yang dihadiri oleh 47 peserta dari kelompok tani kakao, ibu-ibu PKK, perwakilan karangtaruna, dan mahasiswa Summer course fakultas pertanian dari Ibaraki University. Dosen Mikrobiologi Pertanian sebagai narasumber pelatihan fermentasi kakao yaitu Nur Akbar Arofatullah, SP., M.Biotech., Ph.D yang mengajarkan kepada peserta mengenai fermentasi biji kakao skala kecil.
Pada tanggal 24 Agustus 2024 sampai dengan 25 Agustus 2024, Departemen Sosmas berkolaborasi dengan Departemen Mikat melakukan kegiatan peduli lingkungan. Kegiatan ini merupakan acara bersih-bersih lingkungan di daerah Bukit Klangon, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka menunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan dan sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota Permahami. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dirancang untuk menggabungkan aksi peduli lingkungan dengan aktivitas rekreasi guna mempererat ikatan persaudaraan antar anggota Permahami. Hari pertama acara dimulai dengan kegiatan utama, yaitu bersih-bersih lingkungan. Peserta yang terdiri dari anggota Permahami dikerahkan untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik dan limbah lainnya yang berserakan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian ekosistem. Selain itu, aksi bersih-bersih ini juga menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial yang ingin ditanamkan kepada seluruh anggota.
Pada tanggal 18 Agustus 2024, Permahami mengadakan salah satu program kerja yaitu kegiatan Srawung dalam rangkaian Micrographia 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Geduang Sosial dan Ekonomi Pertanian, dan dihadiri oleh 36 peserta dengan dukungan 32 panitia, dan berlangsung dari pukul 07.30 hingga 12.00 WIB. Srawung Mikrobiologi merupakan salah satu rangkaian acara jurusan Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM dimana pada kegiatan ini rangkaian magang himpunan PERMAHAMI (Perhimpunan Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian) dimulai dengan penjelasan mengenai Departemen Mikrobiologi dan program studi serta mengenal dosen yang ada di mikrobiologi dilanjutkan penjelasan mengenai peluang kerja dari mikrobiologi. Pada tahun 2024 Srawung Mikrobiologi Pertanian mengusung tema “Sahitya Abyakta”. Pada tema Srawung kali ini yaitu “Sahitya Abyakta”. Sahitya berarti bersama atau kebersamaan, dan abyakta berarti berkembang. Sahitya abyakta dalam hal ini berarti harapan bahwa mikrobiologi menjadi tempat untuk bertumbuh dan berkembang bersama-sama. Dengan demikian, melalui rangkaian acara micrographia ini mahasiswa baru dapat bertumbuh serta panitia mampu menjadi tempat, sarana, dan perantara mahasiswa baru untuk berkembang. Acara ini bertujuan memperkenalkan mahasiswa baru mengenai Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM.