• Home
  • About
  • Blog
  • Contact
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • HOME
  • TENTANG KAMI
    • Selayang Pandang
    • Visi, Misi, dan Tujuan Departemen Mikrobiologi Pertanian
    • Ruang Lingkup
      • Kegiatan Pembelajaran
      • Prospek Kerja
      • Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru
    • LABORATORIUM
      • Fisiologi Mikrobia
      • Genetika Mikrobia
      • Mikrobiologi Dasar
    • SARANA DAN PRASARANA
      • Gedung A1
      • Gedung A2b
      • Lab. Terpadu Agrokompleks
      • Gedung AGLC
  • STAF
    • Staf Pendidik/ Dosen
    • Staf Kependidikan
    • Magang
  • PROGRAM STUDI
    • S1 MIKROBIOLOGI PERTANIAN
      • KURIKULUM
      • DAFTAR MAHASISWA
      • DOSEN PEMBIMBING
      • PANTAUAN IPK
      • KERJA LAPANGAN
      • RPKPS IKU-7
    • S3 MIKROBIOLOGI PERTANIAN
      • MINAT STUDI, VISI, MISI, DAN TUJUAN
      • KURIKULUM
  • PENELITIAN & PUBLIKASI
    • Penelitian
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Pertukaran Pelajar
    • Informasi Beasiswa
    • Profil Alumni
    • Lowongan Pekerjaan
  • LAYANAN
    • Pupuk Hayati
    • Konsultasi
    • Analisis
    • Pelatihan
    • Magang
  • DOKUMEN
    • Prosedur Pengajuan Ujian Skripsi
    • Prosedur Persiapan Yudisium
    • Pasca Yudisium
    • Blangko Izin Kerja Lapangan
    • Akreditasi Program Studi
    • Buku Panduan Skripsi
    • Modul Keterampilan Dasar Laboratorium
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 6
Pos oleh :

psmikro.faperta

Pengalaman KKN Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian: Pemberdayaan Petani dan Nelayan Desa Sugian Melalui Budidaya Maggot dan Pupuk Organik

berita Kamis, 5 September 2024

Pada bulan Agustus 2024 lalu, salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian Angkatan 2021, Muhammad Misbahul Anam, baru saja menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode II tahun 2023/2024 di Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. KKN tersebut ia berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus. Kegiatan KKN ini merupakan salah satu kegiatan perkuliahan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. KKN ini menjadi wadah untuk menerapkan apa yang dipelajari di perkuliahan ke masyarakat secara langsung. Bagi mahasiswa mikrobiologi yang biasa disapa Misbah ini, KKN mendorong mahasiswa untuk berhubungan langsung dengan masyarakat, mendorong mereka yang mungkin awalnya hanya berkutat dengan laptop, buku, kegiatan perkuliahan untuk langsung terjun ke masyarakat, berinteraksi langsung dengan warga, menyelesaikan masalah yang ada, dan terlibat langsung dengan kehidupan sosial sekitar. Bahkan dalam beberapa skenario, mahasiswa mungkin akan terlibat dalam masalah tersebut, mengharuskan mereka untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan memperhatikan budaya sekitar sehingga solusi yang diambil mahasiswa dapat diterima di masyarakat. KKN dilakukan selama 50 hari, walaupun terdengar singkat, namun Misbah merasa waktu tersebut cukup untuk memberi pengalaman bagaimana rasanya bermasyarakat dan bekerja di masyarakat secara langsung.

Karena masyarakat di Desa Sugian, tempat misbah KKN, mayoritas masyarakatnya adalah petani dan nelayan, maka Misbah sebagai mahasiswa Mikrobiologi Pertanian merasa bahwa banyak dari pelajaran yang ia dapat di perkuliahan dapat ia terapkan disini. Pembuatan Sarana Budidaya Maggot sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Organik dan Sosialisasi dan Pendampingan Pembuatan POC Ember Tumpuk merupakan dua dari beberapa program kerja yang Misbah bawakan. Bagi Misbah, yang terpenting dari program kerja KKN adalah bahwa ilmu yang disampaikan dari program kerja tersebut tidak hanya diterapkan semasa ada mahasiswa KKN saja namun dapat dilanjutkan oleh masyarakat kedepannya, dalamkata lain “berkelanjutan”. Oleh karena itu, Misbah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat agar hal yang dilakukan semasa KKN dapat diteruskan. Bagi Misbah, suksesnya program-program KKN tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan pemerintah setempat. Menurut Misbah, nilai yang dapat dipetik dari kegiatan KKN ini yaitu perbedaan suku, ras, agama, dan budaya tidak menghalangi untuk berkolaborasi, saling membantu dan bekerja sama untuk memajukan bangsa Indonesia.

KKN ini juga sesuai dengan jalan pengembangan dan pembangunan Indonesia yang berpedoman pada Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs yang sesuai dengan program yang telah dilaksanakan adalah SDG 1: No Poverty (Tanpa Kemiskinan), SDG 2: Zero Hunger (Tanpa Kelaparan), SDG 8: Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 13: Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim), dan SDG 15: Life on Land (Ekosistem Daratan).

Penulis: Muhammad Misbahul Anam

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Pemanfaatan Limbah Organik di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu

berita Kamis, 5 September 2024

Aloisius Andhika Mahesa Kanigara, seorang mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, baru saja menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Kegiatan KKN ini berlangsung dari 1 Juli hingga 19 Agustus 2024. Andhika dan timnya menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus dalam bentuk program kerja yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu program yang dijalankan adalah pembuatan pupuk organik menggunakan EM4, yang diharapkan dapat membantu masyarakat Linau, yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, dalam meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian mereka.

Selain itu, Andhika juga menginisiasi pembuatan eco enzyme dari sampah organik serta mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pertanian organik dan tanaman obat keluarga. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan mata kuliah wajib, tetapi juga untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat pesisir Linau. Andhika berharap ilmu yang diterapkan selama KKN dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat bagi warga setelah program berakhir. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi Andhika untuk mengembangkan diri dalam hal berinteraksi dengan masyarakat dan manajemen waktu untuk memastikan semua program terlaksana dengan baik. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 1: No Poverty, SDG 2: Zero Hunger, SDG 3: Good Health and Well-Being dan SDG 8: Decent Work and Economic Growth.

Penulis: Aloisius Andhika Mahesa Kanigara

Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian Menyelesaikan Kegiatan Pengabdian di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

berita Rabu, 4 September 2024

Salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, Erina Tika Febiyanti yang biasa disapa Erina baru saja menjalankan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode 2 tahun 2024 di Dusun Badat Lama, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan KKN ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan disiplin ilmunya secara langsung dalam membantu persoalan yang timbul di masyarakat. Menurut Erina, program KKN ini mendorong mahasiswa untuk memperluas sudut pandang, berdinamika bersama masyarakat untuk mengobservasi kendala yang ada dan menyelesaikan kendala tersebut dengan memberdayakan masyarakat setempat. Erina merasa waktu 50 hari untuk melaksanakan pengabdian tidaklah cukup untuk benar-benar menyelesaikan semua persoalan yang ada, namun hal tersebut cukup untuk memulai perubahan yang positif, baik bagi dirinya sebagai mahasiswa dan juga bagi masyarakat untuk dapat lebih berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Dusun Badat Lama tempat Erina melaksanakan pengabdian terletak di pelosok hutan Kalimantan Barat, berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Akses jalan menuju lokasi yang sangat ekstrim tidak menyurutkan semangat Erina untuk melakukan pengabdian di tempat ini. Mayoritas penduduk di Dusun Badat Lama adalah petani, dan mereka mengelola lahan yang luas. Namun karena lokasi yang terpencil, penyuluhan pertanian belum menjangkau tempat ini, akses untuk mendapatkan pupuk dan pestisida juga sulit. Sinyal internet dan listrik pun sangat terbatas, sehingga mempersulit masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan pertanian dari internet.

Berdasarkan kondisi tersebut, sebagai seorang mahasiswa pertanian, Erina telah menetapkan fokus program kerja pada penerapan pengetahuan teknik-teknik pertanian dalam meningkatkan produktivitas pertanian, dimulai dari penyuluhan cara budidaya tanaman hingga pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati. Erina berharap, program kerja yang dia bawa dapat membantu masyarakat meningkatkan produktivitas pertaniannya. “Kami saling belajar. Saya sering ikut masyarakat pergi ke ladang untuk belajar praktik-praktik pertanian. Sebagai timbal baliknya,  saya juga membagikan sedikit pengetahuan dan teori-teori pertanian yang saya pelajari di perkuliahan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan diskusi”, jelas Erina.

Erina sadar bahwa kesuksesan program-program ini tidak dapat tercapai jika tanpa dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat di sekitar. Melalui kegiatan pengabdian ini, nilai yang paling penting untuk dipetik menurut Erina yaitu perbedaan suku, ras, dan budaya antara mahasiswa dengan masyarakat tidak menghalangi semangat untuk berkolaborasi, namun justru memperluas sudut pandang ketika berdiskusi dalam menemukan solusi dari masalah yang ditemui, dengan tetap mengutamakan kearifan lokal.

Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 1: No Poverty, SDG 2: Zero Hunger, SDG 8: Decent Work and Economic Growth, dan SDG 11: Sustinable Cities and Communities.

Penulis: Erina Tika Febiyanti

Membawa Ilmu, Menyongsong Masa Depan: 9 Wisudawan Mikrobiologi Pertanian 2024

berita Minggu, 1 September 2024

Pada tanggal 28 Agustus 2024, sebanyak 9 mahasiswa Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menyelesaikan pendidikan sarjana mereka. Kesembilan wisudawan tersebut adalah Dewi Aryanti Anggraini (2019), Fatih Pangesti (2017), Agnes Dewantari (2017), Dhia Fildzah Farhana (2017), Putri Purwandari Caecilia (2017), Badran Sa’adi (2020), Jihan Mustika (2019), I Nyoman Aris Suardana (2020), Airin Dinanti Firdaus (2019). Acara ini dihadiri oleh para wisudawan, dosen, keluarga, serta tamu undangan. Beberapa mahasiswa berprestasi mendapatkan penghargaan khusus. Salah satunya adalah mahasiswa terbaik Departemen Mikrobiologi, Badran Sa’adi, yang mampu menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 10 bulan 8 hari, dengan perolehan IPK tertinggi yaitu 3,73. Badran juga melakukan kegiatan penelitian mengenai penyisipan gen kedalam plasmid agar menjadi plasmid rekombinan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan di bidang Mikrobiologi.

Sebagai lulusan dari Departemen Mikrobiologi yang strategis dalam pengembangan sektor pertanian, para wisudawan diharapkan mampu berkontribusi secara nyata di lapangan. Wisudawan didorong untuk tidak hanya berkarir di industri pertanian, tetapi juga aktif dalam kegiatan penelitian, inovasi teknologi, dan advokasi kebijakan pertanian yang lebih baik. Dengan pengetahuan yang telah diperoleh selama masa studi, para lulusan diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang memajukan pertanian Indonesia melalui penerapan mikrobiologi modern yang berkelanjutan.

Semangat para lulusan untuk berkarya di masa depan sangat terasa. Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan, para wisudawan siap menghadapi tantangan dunia kerja dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat serta pertanian berkelanjutan di Indonesia. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 4: Quality Education, SDG 8: Decent Work and Economic Growth, dan SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure.

Selamat kepada seluruh wisudawan Departemen Mikrobiologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada!

Penulis: Roihana Ifa Kamalia

Bincang Bareng Keilmuan (BBK): Memperluas Wawasan Melalui Pengalaman Study Abroad

berita Sabtu, 31 Agustus 2024

Perhimpunan Mahasiswa Mikrobiologi (PERMAHAMI) mengadakan acara Bincang Bareng Keilmuan (BBK). Bincang Bareng Keilmuan (BBK) merupakan program kerja yang diperuntukkan untuk mewadahi rasa ingin tahu mahasiswa tentang program atau kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan selama menjadi mahasiswa Mikrobiologi Pertanian. Kegiatan ini memiliki tema “Study Abroad: Expanding Horizons through Education”. Tema ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan rencana program mahasiswa Mikrobiologi Pertanian yang lebih baik selama berkuliah maupun nantinya setelah lulus dari S1 Mikrobiologi Pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Agustus 2024 yang menghadirkan dua narasumber awardee AIMS 2023, yaitu Zikra Fathin Nabila dan Sausan Syadzafie Shafar. Mereka membagikan pengalaman selama melakukan exchange di Jepang dan Korea Selatan.

Zikra Fathin Nabila, yang akrab disapa Zikra, adalah mahasiswi jurusan Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021. Zikra mengikuti program study exchange di Jepang, tepatnya di Universitas Ibaraki. Sebelum keberangkatan, Zikra mempersiapkan berbagai hal, termasuk visa, paspor, dokumen-dokumen pendukung lainnya, serta akomodasi penerbangan. Selama berada di Universitas Ibaraki, Zikra mendapatkan berbagai pengalaman belajar. Model pembelajarannya melibatkan diskusi, di mana dosen memberikan topik, dan mahasiswa dibagi menjadi kelompok untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasilnya. Selain itu, terdapat juga field study yang dilakukan di luar kelas, seperti memanen ubi, buah-buahan, dan lain-lain. Universitas Ibaraki juga menyediakan fasilitas bagi mahasiswa AIMS untuk melakukan penelitian mandiri di laboratorium dan mempresentasikan hasilnya. Terakhir, ada juga materi yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa di Jepang.

Sausan Syadzafie Shafar, yang sering dipanggil Sausan, adalah mahasiswi Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021. Ia mengikuti program pertukaran pelajar ke Gyeongsang National University (GNU) di Korea Selatan. Persiapan dan metode pembelajarannya mirip dengan Zikra. GNU memiliki berbagai fasilitas kampus yang lengkap, seperti perpustakaan yang nyaman, laboratorium, kantin, dan asrama. Beberapa mata kuliah yang diambil Sausan mencakup bahasa, wood physics, dan ekonomi pertanian. Di GNU, banyak diadakan festival, dan Sausan ikut serta dalam salah satu festival bersama mahasiswa pertukaran lainnya.

Selain melakukan pembelajaran, keduanya juga memiliki kegiatan di beberapa komunitas, seperti club-club olahraga. Mereka juga mengunjungi beberapa destinasi wisata di negara masing-masing. Tak terlalu banyak kendala yang mereka hadapi selama melakukan exchange. Mereka sangat enjoy dan menikmati kegiatan yang mereka lakukan selama exchange. Pengalaman yang mereka sampaikan berhasil membuka pandangan tentang study exchange, yang sebelumnya dipikir terlalu rumit, ternyata tidak serumit itu. Dengan dilaksanakannya kegiatan Bincang Bareng Keilmuan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan persiapan mahasiswa/i Program Studi Mikrobiologi Pertanian mengenai dunia kerja maupun program belajar luar negeri. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 4: Quality Education.

Penulis : Dwi Nur Cahyani

Fermentasi Biji Kakao Menggunakan Ember di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo

berita Rabu, 28 Agustus 2024

Minggu, 25 Agustus 2024, Tim Dosen dan Mahasiswa Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ke Kelompok Tani Kecamatan Kalibawang, Kabupatan Kulonprogo, DIY. Sosialisasi dan Pelatihan fermentasi biji kakao dalam skala kecil yang dihadiri oleh 47 peserta dari kelompok tani kakao, ibu-ibu PKK, perwakilan karangtaruna, dan mahasiswa Summer course fakultas pertanian dari Ibaraki University. Dosen Mikrobiologi Pertanian sebagai narasumber pelatihan fermentasi kakao yaitu Nur Akbar Arofatullah, SP., M.Biotech., Ph.D yang mengajarkan kepada peserta mengenai fermentasi biji kakao skala kecil.

Sebagai perwujudan dari Tri Dharma perguruan tinggi yang berisikan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen dan Mahasiswa Depertemen Mikrobiologi Pertanian mengusung ide untuk memberikan pelatihan kepada petani kakao karena melihat trend pemanfaatan coklat sedang diminati pasar, akan tetapi petani kakao di Kulonprogo hanya memiliki lahan yang kecil, sehingga produktivitas yang rendah dan hasil panen yang sedikit. Oleh karena itu Dosen Mikrobiologi Pertanian membuat pengabdian berupa pelatihan fermentasi biji kakao skala kecil. Tidak hanya pelatihan secara teori, akan tetapi dilakukan praktik pembuatan alat dan fermentasi biji kakao. Pembuatan wadah fermentasi dengan ember khusus yang aman untuk tempat makanan dengan melubangi bagian bawah dan samping ember, kemudian mahasiswa summer course membantu pemecahan buah kakao dan menimbang biji kakao untuk difermentasi. kemudian hasil pelatihan disimpan dan dibagikan kepada para peserta untuk dipraktikan di rumah masing-masing. Harapannya dengan berbagai pelatihan yang dilakukan perguruan tinggi banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 1: No Poverty, SDG 2: Zero Hunger, SDG 4: Quality Education, dan SDG 17: Partnerships for the Goals.

Penulis: Faisal Nurul Fajri

 

Bergerak Bersama untuk Alam: Aksi Lingkungan PERMAHAMI

berita Selasa, 27 Agustus 2024

Pada tanggal 24 Agustus 2024 sampai dengan 25 Agustus 2024, Departemen Sosmas berkolaborasi dengan Departemen Mikat melakukan kegiatan peduli lingkungan. Kegiatan ini merupakan acara bersih-bersih lingkungan di daerah Bukit Klangon, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka menunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan dan sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota Permahami. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dirancang untuk menggabungkan aksi peduli lingkungan dengan aktivitas rekreasi guna mempererat ikatan persaudaraan antar anggota Permahami. Hari pertama acara dimulai dengan kegiatan utama, yaitu bersih-bersih lingkungan. Peserta yang terdiri dari anggota Permahami dikerahkan untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik dan limbah lainnya yang berserakan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian ekosistem. Selain itu, aksi bersih-bersih ini juga menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial yang ingin ditanamkan kepada seluruh anggota.

Setelah aksi lingkungan selesai, acara dilanjutkan dengan berbagai permainan yang seru dan menghibur. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga memperkuat kerja sama tim dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara peserta. Canda tawa dan semangat kompetisi yang sehat turut mewarnai suasana sore itu, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan sesi api unggun dan sharing bersama. Para peserta berkumpul mengelilingi api unggun, menikmati suasana hangat. Di momen ini, beberapa anggota berbagi pengalaman dan cerita menarik seputar kegiatan kampus serta refleksi mengenai pentingnya menjaga alam. Momen keakraban ini semakin mempererat hubungan antar anggota, menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat.

Hari kedua diisi dengan kegiatan bebas, di mana peserta dapat menikmati pemandangan matahari terbit dan mengeksplorasi keindahan Bukit Klangon. Acara diakhiri dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan, sebelum akhirnya para peserta kembali ke kota dengan semangat baru dan kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya menjaga alam serta mempererat persaudaraan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan bagi Permahami dalam menggabungkan kepedulian terhadap lingkungan dengan aktivitas yang memperkuat kebersamaan. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 4: Quality Education dan SDG 15: Life on Land.

Penulis: Roihana Ifa Kamalia

Micrographia 2024: Srawung Mikrobiologi Pertanian

berita Kamis, 22 Agustus 2024

Pada tanggal 18 Agustus 2024, Permahami mengadakan salah satu program kerja yaitu kegiatan Srawung dalam rangkaian Micrographia 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Geduang Sosial dan Ekonomi Pertanian, dan dihadiri oleh 36 peserta dengan dukungan 32 panitia, dan berlangsung dari pukul 07.30 hingga 12.00 WIB. Srawung Mikrobiologi merupakan salah satu rangkaian acara jurusan Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM dimana pada kegiatan ini rangkaian magang himpunan PERMAHAMI (Perhimpunan Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian) dimulai dengan penjelasan mengenai Departemen Mikrobiologi dan program studi serta mengenal dosen yang ada di mikrobiologi dilanjutkan penjelasan mengenai peluang kerja dari mikrobiologi. Pada tahun 2024 Srawung Mikrobiologi Pertanian mengusung tema “Sahitya Abyakta”. Pada tema Srawung kali ini yaitu “Sahitya Abyakta”. Sahitya berarti bersama atau kebersamaan, dan abyakta berarti berkembang. Sahitya abyakta dalam hal ini berarti harapan bahwa mikrobiologi menjadi tempat untuk bertumbuh dan berkembang bersama-sama. Dengan demikian, melalui rangkaian acara micrographia ini mahasiswa baru dapat bertumbuh serta panitia mampu menjadi tempat, sarana, dan perantara mahasiswa baru untuk berkembang. Acara ini bertujuan memperkenalkan mahasiswa baru mengenai Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh Master of Ceremony, yaitu Severinus Adrian Maitri dan Nofa Siswati. Kemudian, dilanjutkan pemaparan materi pertama oleh Ir. Donny Widianto, Ph.D., mengenai “Perkenalan lebih jauh tentang Program Studi Mikrobiologi Pertanian UGM”, kemudian dilanjutkan materi kedua oleh Dr. Ir. Ngadiman, M.Si., yang menjelaskan “Prospek karir bagi lulusan Mikrobiologi Pertanian UGM.” Kegiatan selanjutnya berupa sesi tanya jawab yang interaktif antar peserta dengan narasumber  yang menunjukkan antusiasme dalam menggali informasi lebih dalam. Setelah sesi pemaparan, dilanjutkan sesi dokumentasi bersama. Acara ini ditutup dengan kegiatan nonformal yang mencakup perkenalan antar angkatan, permainan, dan sounding Magang Permahami, yang berhasil mempererat hubungan antar peserta sebelum penutupan oleh MC. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 4: Quality Education.

Penulis: Najmaturrahma Baskoro

Napak Tilas Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara

berita Rabu, 21 Agustus 2024

Berjarak 1.420 km dari Daerah Istimewa Yogyakarta, terukir kisah pengabdian mahasiswa di tanah Tenggara Sulawesi. “Mai Te Wuna” yang bermakna mari datang ke Muna, Kabupaten Muna tak hanya menyuguhkan pesona alam yang indah, namun juga masyarakat yang haus akan ilmu. Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada tahun 2024 sukses digelar di Desa Moolo dan Desa Lanobake, Kecamatan Batukara, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM berlangsung selama 50 Hari mulai, dimulai dari tanggal 1 Juli hingga 20 Agustus. Dengan mengusung Tema “Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan yang Berbasis pada Optimalisasi Komoditas Lokal Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Transpolitan Mutiara di Kabupaten Muna”. Beranggotakan 28 Mahasiswa dari berbagai macam jurusan, tidak terkecuali program studi Mikrobiologi Pertanian.

Kali ini, 2 mahasiswa Mikrobiologi Pertanian berkesempatan ikut unjuk gigi dalam program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Muna, salah satunya adalah Cokorda Keigoputra Pemayun atau yang akrab dipanggil Keigo. Keigo sendiri ditempatkan di Desa Moolo yang masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Berbagai komoditas perkebunan dapat dijumpai di Desa Moolo, seperti kelapa, pisang, dan kakao. Kondisi geografis desa yang terletak cukup dekat dengan pesisir membuat ikan menjadi salah satu makanan pokok daerah tersebut. Latar belakang tersebut yang mendasari program kerja Keigo selama kegiatan KKN. Sebagai mahasiswa Mikrobiologi, Keigo mengembangkan program kerja Interdisipliner berupa Pelatihan pembuatan Teh Kombucha dengan memanfaatkan komoditas lokal. Selain itu, dalam menanggulangi permasalahan limbah rumah tangga, Keigo berinovasi untuk membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan sampah dapur. Tak hanya sebagai pupuk, namun limbah dapur seperti tulang ikan juga dapat diolah menjadi tepung tulang ikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium. Keigo berharap program kerja yang telah dilaksanakan, dapat memberikan manfaat bagi orang banyak.

Di desa lain, Lanobake, Muadz Fikri Gunawan yang akrab disapa Muadz juga melaksanakan berbagai kegiatan KKN. Desa Lanobake memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Dalam pengolahan sumber daya alam yang tersedia, Muadz mengadakan pelatihan pembuatan pupuk hayati yang berbasis mikoriza. Pupuk hayati ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman, terutama jagung dan kelapa, yang merupakan komoditas utama di desa tersebut. Selain itu, Muadz menginisiasi pelatihan pembuatan furikake, bumbu kering khas Jepang yang terbuat dari campuran ikan, rumput laut, dan biji wijen. Pelatihan ini memanfaatkan hasil tangkapan ikan laut yang melimpah di wilayah tersebut. Program ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah dari komoditas ikan, tetapi juga memperkenalkan diversifikasi produk makanan yang dapat dipasarkan lebih luas. Di sisi lain, Muadz juga memperkenalkan penanaman rumput gama umami sebagai pakan sapi. Mengingat populasi sapi yang cukup besar di desa tersebut, rumput gama umami diharapkan dapat menjadi solusi pakan yang berkualitas tinggi, yang dapat mendukung peningkatan produksi ternak. Penanaman rumput ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pakan yang harus diimpor dari luar daerah, sehingga biaya produksi ternak dapat ditekan dan kesejahteraan peternak bisa meningkat.

Dengan adanya program-program ini, baik Keigo maupun Muadz berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di Kabupaten Muna, baik dalam bidang pertanian, peternakan, maupun perikanan. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 2: Zero Hunger, SDG 3: Good Health and Well-Being, SDG 4: Quality Education, dan SDG 8: Decent Work and Economic Growth.

Penulis: Cokorda Keigoputra Pemayun dan Muadz Fikri Gunawan

PKL Seru dan Keluarga Baru di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

berita Selasa, 20 Agustus 2024

Dua orang Mahasiswa dari Departemen Mikrobiologi Pertanian Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan praktek Kerja Lapangan di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory. Dua Mahasiswa tersebut yaitu Hanifatul Mahiroh dan Faisal Nurul Fajri yang melaksanakan program praktik Kerja Lapangan pada tanggal 1 Juli hingga 2 Agustus 2024 sebagai salah satu mata kuliah wajib Fakultas Pertanian UGM. Suatu pilihan yang memilih tempat praktek kerja lapangan karena PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang pangan yang sesuai dengan fokus dan minat dari kedua mahasiswa yang berminat pada mikrobiologi agroindustri. Selama kurang lebih 33 hari melaksanakan program PKL banyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan selama PKL. Faisal dan Hanifa ditempatkan di departemen Quality Assurance pada seksi Quality Control.

Pekan pertama peserta PKL diberikan materi mengenai gambaran umum perusahaan mulai dari budaya pabrik, keamanan bekerja, proses pembuatan MSG (Monosodium Glutamate), pengenalan departemen terkait mencakup Utility, Quality Assurance, dan Engineering dan Maintenance, dan pada hari akhir pekan pertama peserta diajak untuk mengelilingi lingkungan pabrik. Pekan selanjutnya peserta difokuskan kepada minat dan penempatan praktek kerja lapangan masing-masing peserta. Departemen Quality Assurance memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari analisis baik analisis mikrobiologi, organoleptik, fisika, dan kimia. Selama pekan kedua, Faisal dan Hanifa melakukan analisis mikrobiologi berupa analisis Total plate count, bakteri Enterobacter, Coliform, dan yeast mold menggunakan metode petrifilm dengan sampel dari proses dan produk, pada pekan selanjutnya dilanjutkan analisis kimia dan fisika sampel dari wastewater treatment, raw sugar, Cane Molasses, proses, dan produk MSG. “Selama PKL di Ajinomoto saya merasa senang sekali mendapat pengalaman baru, keluarga baru, dan mendapatkan gambaran untuk bekerja setelah lulus nanti” ujar Faisal. Harapannya setelah program praktek kerja lapangan selesai mahasiswa mendapat gambaran besar mengenai pekerjaan dan mahasiswa dapat menentukan masa depannya setelah lulus dari perkuliahan. Sinergi ini menjadi bukti kuat untuk mencapai tujuan SDG 4: Quality Education, SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, serta SDG 17: Partnerships for the Goals.

Penulis: Faisal Nurul Fajri

1…45678…10
Universitas Gadjah Mada

Departemen Mikrobiologi Pertanian
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta
Telp: +62 274 523065 atau
+62 274 588688 ext. 33105, 33104, 33110, 31313
Fax: +62 274 563062
E-Mail: psmikro.faperta@ugm.ac.id

© Departemen Mikrobiologi Pertanian 2023

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY