Satu lagi prestasi dari salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian, Mas I Komang Adi Widyastama dari angkatan 2015 dalam Kejuaraan Bridge Nasional yang diadakan di Hotel Utami, Sidoarjo, Jawa Timur 17-26 Juli 2017.
Mang Tama, panggilan akrabnya, tergabung dalam tim Brigde UGM yang terdiri dari 18 orang mahasiswa mengatakan bahwa
kejurnas tahun ini berlangsung cukup lama sehingga menguras tenaga karena banyak kategori yang dimainkan seperti pasangan mahasiswa, beregu mahasiswa, beregu U-26, dan pasangan U-26. Dari kategori lomba yang ada, ia berhasil mendapat medali perunggu di beregu U-26.
berita
Foto : Panitia Reuni Akbar setelah acara
Tak terasa waktu telah cepat berlalu, banyak kenangan yang terngiang di ingatan. Untuk mempererat jalinan silaturahmi diantara kita semua, maka dari itu diadakan Reuni Akbar Mahasiswa Mikrobiologi UGM
Old but Gold yang dilaksanakan pada Minggu, 7 Mei 2017 di Auditorium Hardjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, UGM. Reuni ini diikuti oleh alumni dari angkatan 1972 dan mahasiswa aktif sampai dengan angkatan 2016.
Salah satu mahasiswa mikrobiologi, Desi Rahayu, baru saja mendapat kesempatan untuk mengikuti seminar mahasiswa international di Ibaraki, Jepang yang ke-12. Dalam seminar tersebut, dia mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Jamur Mikoriza Arbuskular Indigenus dalam Rizosfer Tanaman Kelapa Sawit di Kalimantan dan Sumatera, Indonesia. Selain presentasi, Desi juga mengikuti kuliah umum, praktikum di laboratorium, dan juga belajar kebudayaan Jepang. “Ini adalah pengalaman musim dingin pertama, sangat dingin, tetapi karena saya bertemu banyak teman baru, juga menikmati makanan jepang yang enak, saya merasa sangat senang berada di sana, terima kasih Jepang” kata mahasiswa S1 yang sedang menyusun skripsi tersebut.
Pelatihan Mikoriza untuk Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah di Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, FPN, UGM dilaksanakan pada tanggal 21-23 Maret 2017.
Pada September 2016 – Maret 2017 yang lalu, Kesima Bening Pagi, mahasiswa angkatan 2013 mengikuti pertukaran pelajar STEP-YU di Yamagata University, Jepang. Dia berkesempatan melakukan penelitian dan mengikuti kuliah bersama mahasiswa Jepang. Penelitiannya mengenai Effect of mud snail, Cipangopaludina chinensis laeta, on aquatic-plants and algae. Walaupun penelitiannya tidak terkait langsung dengan mikrobiologi, namun bisa mendapatkan pengalaman hidup di Jepang tanpa biaya dari orang tua, mengerti semangat kerja keras yang ditanamkan di Jepang, membuat Bening termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
I Komang, mahasiswa Mikrobiologi dari angkatan 2015 menerima hibah dalam Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari Kemenristekdikti. Bersama 11 anggota timnya yang merupakan gabungan dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik yaitu Yofrizal Alfi, Fikri Muhammad, Yulisyah Putri Daulay, Verna Ardhi Hapsari, Putu Sri Ronita Dewi, Icha Ludyawati, Rischa Agustina, Fathurrahman Setiawan, Fajar Sina M, Karina Dita, I Komang Adi W, dan M. Pradipta Natriasukma. Judul kegiatan yang mereka ajukan yaitu “Co-Craft” Program Pemberdayaan Warga Dusun Plampang 1 Sebagai Sarana Peningkatan Perekonomian Melalui Kreasi Pengolahan Limbah Coconut Coir Menjadi Coconut Craft Khas Kulon Progo”. Ide pengolahan limbah sabut kelapa bermula dari keprihatinan mereka akan permasalahan yang terjadi di di Dusun Plampang 1 Desa Kalirejo, kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Daerah ini memiliki potensi kelapa yang melimpah, termasuk sabut kelapa, tetapi limbah kelapa ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat.