Mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian UGM Angkatan 2021, Muhammad Prakosa Damarsejati turut terlibat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode II tahun 2024 di Desa Palingkau Asri, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Kegiatan KKN ini merupakan kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan dan termasuk kedalam kegiatan intrakurikuler yang menerapkan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pembembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh daerah tersebut dalam waktu mekanisme kerja yang telah ditentukan.
SDG 2: TANPA KELAPARAN
Kegiatan KKN-PPM yang dilaksanakan oleh UGM menjadi ajang bagi mahasiswi mikrobiologi pertanian, Zikra Fathin Nabila, untuk memperluas pengetahuan kenegaraan dan kebhinekaannya. Kegiatan KKN ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus. Selama 50 hari tepat, Zikra melaksanaan program KKN di Desa Pelaga. Desa yang sangat asri, sejuk, dan penuh dengan potensi khas Indonesia yang perlu dibanggakan. Zikra banyak belajar dari Masyarakat disana terkait nilai-nilai sosial, kenegaraan, dan keberagaman. Turut andil langsung di kegiatan kemasyarakatan di Desa membuat Zikra bangga menjadi warga negara Indonesia. Kegiatan KKN ini juga menjadi tempat Zikra banyak belajar mengenai pengetahuan tentang praktik langsung di lingkungan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diikuti seluruh mahasiswa UGM. Melalui mata kuliah tersebut, mahasiswa didorong untuk meningkatkan empati, kerja sama multidisipliner, serta kontribusi langsung dalam masyarakat. Pelaksanaan KKN-PPM UGM tersebar di 35 provinsi Indonesia dalam empat periode waktu. Salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, Hafsah Dwi Nur Haliza atau akrab disapa Lisa bergabung dalam unit AC-002 KKN Periode II Tahun 2024 di Pulau Tuangku. Pulau tersebut terletak di Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Atas rekomendasi Bappeda Provinsi Aceh, mahasiswa UGM unit AC-002 diarahkan untuk melaksanakan KKN di Pulau Tuangku—berada dalam gugusan pulau yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Pada bulan Agustus 2024 lalu, salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian Angkatan 2021, Muhammad Misbahul Anam, baru saja menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode II tahun 2023/2024 di Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. KKN tersebut ia berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus. Kegiatan KKN ini merupakan salah satu kegiatan perkuliahan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. KKN ini menjadi wadah untuk menerapkan apa yang dipelajari di perkuliahan ke masyarakat secara langsung. Bagi mahasiswa mikrobiologi yang biasa disapa Misbah ini, KKN mendorong mahasiswa untuk berhubungan langsung dengan masyarakat, mendorong mereka yang mungkin awalnya hanya berkutat dengan laptop, buku, kegiatan perkuliahan untuk langsung terjun ke masyarakat, berinteraksi langsung dengan warga, menyelesaikan masalah yang ada, dan terlibat langsung dengan kehidupan sosial sekitar. Bahkan dalam beberapa skenario, mahasiswa mungkin akan terlibat dalam masalah tersebut, mengharuskan mereka untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan memperhatikan budaya sekitar sehingga solusi yang diambil mahasiswa dapat diterima di masyarakat. KKN dilakukan selama 50 hari, walaupun terdengar singkat, namun Misbah merasa waktu tersebut cukup untuk memberi pengalaman bagaimana rasanya bermasyarakat dan bekerja di masyarakat secara langsung.
Aloisius Andhika Mahesa Kanigara, seorang mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, baru saja menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Kegiatan KKN ini berlangsung dari 1 Juli hingga 19 Agustus 2024. Andhika dan timnya menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus dalam bentuk program kerja yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu program yang dijalankan adalah pembuatan pupuk organik menggunakan EM4, yang diharapkan dapat membantu masyarakat Linau, yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, dalam meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian mereka.
Salah satu mahasiswa Mikrobiologi Pertanian angkatan 2021, Erina Tika Febiyanti yang biasa disapa Erina baru saja menjalankan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode 2 tahun 2024 di Dusun Badat Lama, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan KKN ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan disiplin ilmunya secara langsung dalam membantu persoalan yang timbul di masyarakat. Menurut Erina, program KKN ini mendorong mahasiswa untuk memperluas sudut pandang, berdinamika bersama masyarakat untuk mengobservasi kendala yang ada dan menyelesaikan kendala tersebut dengan memberdayakan masyarakat setempat. Erina merasa waktu 50 hari untuk melaksanakan pengabdian tidaklah cukup untuk benar-benar menyelesaikan semua persoalan yang ada, namun hal tersebut cukup untuk memulai perubahan yang positif, baik bagi dirinya sebagai mahasiswa dan juga bagi masyarakat untuk dapat lebih berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Minggu, 25 Agustus 2024, Tim Dosen dan Mahasiswa Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ke Kelompok Tani Kecamatan Kalibawang, Kabupatan Kulonprogo, DIY. Sosialisasi dan Pelatihan fermentasi biji kakao dalam skala kecil yang dihadiri oleh 47 peserta dari kelompok tani kakao, ibu-ibu PKK, perwakilan karangtaruna, dan mahasiswa Summer course fakultas pertanian dari Ibaraki University. Dosen Mikrobiologi Pertanian sebagai narasumber pelatihan fermentasi kakao yaitu Nur Akbar Arofatullah, SP., M.Biotech., Ph.D yang mengajarkan kepada peserta mengenai fermentasi biji kakao skala kecil.
Berjarak 1.420 km dari Daerah Istimewa Yogyakarta, terukir kisah pengabdian mahasiswa di tanah Tenggara Sulawesi. “Mai Te Wuna” yang bermakna mari datang ke Muna, Kabupaten Muna tak hanya menyuguhkan pesona alam yang indah, namun juga masyarakat yang haus akan ilmu. Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada tahun 2024 sukses digelar di Desa Moolo dan Desa Lanobake, Kecamatan Batukara, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM berlangsung selama 50 Hari mulai, dimulai dari tanggal 1 Juli hingga 20 Agustus. Dengan mengusung Tema “Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan yang Berbasis pada Optimalisasi Komoditas Lokal Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Transpolitan Mutiara di Kabupaten Muna”. Beranggotakan 28 Mahasiswa dari berbagai macam jurusan, tidak terkecuali program studi Mikrobiologi Pertanian.
Pada hari Senin, 5 Agustus 2024, Tim Dosen Departemen Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada beserta beberapa mahasiswa mikrobiologi pertanian melakukan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi ”Silase” di desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sebagai upaya dalam meningkatkan efisiensi dan kesehatan ternak. Pelatihan pembuatan Silase dilakukan disalah satu rumah warga dan diikuti kurang lebih 30 peserta yang dihadiri oleh bapak RT setempat dan para warga yang memiliki hewan ternak.
Sabtu, 20 Juli 2024, Tim Dosen Fakultas Pertanian dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Koripan, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Pelatihan pembuatan dan pemanfaatan arang hayati dan silase dilaksanakan di balai pertemuan Dusun Koripan yang diikuti oleh kurang lebih 40 peserta yang dihadiri oleh bapak Camat Matesih, Sugiharjo, SIP., MM., Kepala balai penyuluhan pertanian Kecamatan Matesih, Bapak RT Dusun Koripan, serta narasumber pelatihan pembuatan silase dan arang hayati.