Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengukuhan Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D. sebagai Guru Besar dalam bidang Bioteknologi Mikrobia pada Fakultas Pertanian. Acara pengukuhan dilaksanakan pada Kamis, 30 Oktober 2025 di Gedung Pusat UGM, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi universitas. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika, keluarga, serta tamu undangan dari berbagai institusi.
Prof. Donny Widianto, yang lahir di Probolinggo pada tahun 1961, merupakan lulusan Program Studi Mikrobiologi Tanah, Fakultas Pertanian UGM. Setelah menyelesaikan studi sarjana, beliau melanjutkan pendidikan di Osaka University melalui program International Postgraduate University Course in Microbiology, dan kemudian menempuh studi doktoralnya di Program Fermentation Technology, Graduate School of Engineering, universitas yang sama. Selain itu, beliau juga meraih gelar Insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM. Dalam karier profesionalnya, Prof. Donny pernah menjabat sebagai Komisaris PT Wahana Gajah Mada Hashimoto Yogyakarta dan saat ini mengemban amanah sebagai Ketua Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Memadukan Tanaman dengan Mikrobia Bermanfaat yang Berperan sebagai Mitra Pendukung dan Pelindung Pertumbuhannya,” Prof. Donny menekankan pentingnya peran mikroorganisme dalam menunjang pertumbuhan dan ketahanan tanaman. Beliau menjelaskan bahwa kelompok mikrobia bermanfaat yang berperan strategis mencakup Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA), Mikrobia Endofit (ME), serta Mikrobia Penghasil Senyawa Bioaktif (MPSB).
PGPR merupakan kelompok bakteri yang hidup di sekitar akar tanaman (rhizosfer) dan mampu mendukung pertumbuhan melalui berbagai mekanisme seperti pelarutan fosfor, fiksasi nitrogen, produksi siderofor, fitohormon, ACC deaminase, serta senyawa antifungi. Mikroba ini dapat ditemukan di dalam maupun di luar jaringan akar, dengan contoh genera antara lain Azorhizobium, Rhizobium, Bradyrhizobium, Azospirillum, Burkholderia, Bacillus, dan Pseudomonas.
Sementara itu, Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA) dari subphylum Glomeromycotina membentuk hubungan simbiosis mutualistik dengan akar sebagian besar tanaman. Melalui simbiosis ini, jamur membantu tanaman menyerap unsur hara seperti fosfor dan air, sementara tanaman menyediakan karbohidrat sebagai sumber energi bagi jamur. JMA juga berperan meningkatkan toleransi tanaman terhadap berbagai cekaman abiotik seperti kekeringan, salinitas, dan toksisitas logam berat, dengan genera umum antara lain Glomus, Acaulospora, Gigaspora, dan Rhizophagus.
Prof. Donny juga menyoroti potensi mikrobia endofit, yaitu mikroorganisme yang hidup secara laten di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan penyakit. Mikrobia ini mendukung pertumbuhan tanaman dengan menyediakan unsur hara penting serta menghasilkan berbagai fitohormon seperti auksin, sitokinin, giberelin, asam salisilat, dan asam absisat. Di antara genera yang berperan aktif adalah Azotobacter, Acetobacter, Methylobacterium, Bacillus licheniformis, dan Pseudomonas fluorescens.

Sebagai akademisi dan peneliti, Prof. Donny dikenal aktif dalam riset kolaboratif, publikasi ilmiah internasional, serta pembinaan mahasiswa. Ia juga berperan dalam berbagai program pengembangan pertanian berbasis masyarakat dan teknologi tepat guna yang mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Melalui pengukuhan ini, Prof. Donny Widianto diharapkan semakin memperkuat kontribusi Departemen Mikrobiologi Pertanian dalam menciptakan inovasi ilmiah yang berorientasi pada pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional.